Semalam aku baru saja membiarkan detak kopi Macchiato itu bergerak bebas di setiap urat nadiku.Sesekali terasa malas benar dan semangat aku kian hilang tiba-tiba tetapi aktiviti penulisanku perlu diteruskan kala ini.

Pernah aku terbaca bahawa penggemar kopi Macchiato ini sebenarnya seorang yang ramah dalam lingkungan yang kecil bukan dalam lingkungan yang besar. Aku seorang yang gemar mencabar diri sendiri walau aku tahu adakalanya cabaran itu tidak setimpal dengan diriku yang lemah ini. 

“Live life to the fullest, and focus on the positive”

Menguatkan diri sendiri kerana hanya diri kita sahaja yang tahu kemampuan kita bukan orang lain. Teguh berdiri dan terus mencuba meski kau tahu kau akan jatuh esok hari. Langkah yang kau buat hendaklah kukuh dan jangan menoleh lagi.

Selain macchiato, aku gemar juga Espresso kerana aku bisa membangunkan sisi dominan aku sebagai seorang perempuan degil. Tapi biarkan degil itu mempunyai hasilnya kan?

“Stop hating yourself for everything you aren’t and start loving yourself for everything you already are”

Berbahagialah dengan pencapaian diri kita dan rezeki yang Allah s.w.t kurniakan kepada diri kita. Perlu ada rasa syukur dan reda di setiap titik kehidupan kita. Jauhkan diri kita dari pandangan negatif orang lain dan berhentilah membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain.

Aku berpesan dengan diri aku sendiri, biarkan sesekali diri ini melakukan kesalahan dan belajar daripada kesalahan itu. Sekali lagi kopi Macchiato itu aku teguk bagi membangkitkan mood aku. Aku memesan Roti Titab sebagai pelengkap rasa. Yakinlah Allah memberikan sesuatu dengan tepat waktunya. Kadangkala kita juga harus belajar untuk jatuh cinta dengan diri kita sekali lagi dan belajar untuk berterima kasih kepada diri kita sendiri. 

Pernahkah kita melakukannya? Sudah pasti kadang-kadang atau tak pernah langsung. Semakin kita membandingkan hidup kita dengan orang lain, semakin tertekan kehidupan kita.

Yakinlah Allah telah mengaturkan rezeki kita dengan sebaik-baiknya. 

“Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya ujian, dan bahwa Allah, apabila menyayangi atau mencintai suatu kaum, maka Allah akan mengujinya, dan bagi siapa saja ridha, maka baginya keridhaan dari Allah, dan barangsiapa yang membenci, maka baginya kebenciaan dari Allah SWT.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

“Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui,” (Surah al Baqarah ayat 216)

Percayalah kasih sayang Allah kepada dirimu tidak akan pernah putus. Carilah kebahagiaan walau dengan secangkir kopi kerana bahagia itu bermula dengan sekecil-kecil perkara.

Salam sayang,

Nur Izzati Hazwani

Leave your vote

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.